Rabu, 18 Maret 2015

PSIKOTERAPI ( PENGERTIAN, TUJUAN & UNSUR - UNSUR )

I.  Pengertian Psikoterapi

   Dilihat secara etimologis, psikoterapi mempunyai arti sederhana yaitu "Psyche" yang artinya jelas, "Mind" yang lebih sederhana dikenal sebagai jiwa, dan "Therapy" dari bahasa Yunani yang berarti merawat atau mengasuh. sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah "perawatan terhadap aspek kejiwaan"
   "Psychotherapeutic"atau "Psychoterapy" yang diartikan sebagai perawatan terhadap suatu penyakit dengan mempergunakan teknik psikologis untuk melakukan intervensi psikis. dengan demikian, perawatan melalui teknik psikoterapi adalah perawatan yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.
   Dapat dikatakan pula bahwa, Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.
   Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Antara lain yaitu bahwa psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
   Psikoterapi disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk intervensi, dengan berbagai macam cara dan metode - yang bersifat psikologik - untuk tujuan yang telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan salah satu bentuk terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.  
   Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, talking cures telah digunakan orang sejak berabad yang lalu. Misalnya, Soranus dari Ephesus, seorang dokter pada abad pertama Masehi, menggunakan percakapan atau pembicaraan untuk pasien-pasiennya dan mengubah ide-ide yang irasional dari pasien depresi. Kini, dalam terapi kognitif (salah satu jenis psikoterapi), terapis menelusuri cara berpikir yang irasional pada pasien-pasien depresi dan membimbing mereka agar kemudian dapat mengatasinya sendiri.
               

II. Tujuan serta unsur-unsur Psikoterapi 

    Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. Tujuan psikoterapi antara lain:
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut para tokoh antara lain:
  •  Ivey, et al (1987) : Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribdaian dilakuan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama
  • .Corey (1991) dirumskan sebagai: Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman - pengalaman yang sudah lewat dan bekerja melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual. 
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian, terpusat pada pribadi, menurut Ivey, et al (1987) adalah: Untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata atau ideal dan mengeksplorasi emosi yang majemuk serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
  • Corey (1991) merumuskan tujuan psikoterapi pada terpusat pada pribadi dengan: Untuk memberikan suasana aman, bebas, agar klien mengeksplorasi diri dengan enak, sehingga ia bisa mengenali hal - hal yang mencegah pertumbuhannya dan bisa mengalami aspek - aspek pada dirinya yang sebelumnya ditolak atau terhambat. 
  • Tujuan psikoterapi dengan pendekatan behavioristik, dijelaskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut: Untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola - pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. 
  • Tujuan psikoterapi dengan metode dan teknik Gestalt, dirumuskan oleh Ivey, et al (1987) sebagai berikut: Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang. Pada akhirnya uraian mengenai tujuan psikoterapi ini ditutup dengan uraian mengenai terapi realitas dari kedua tokoh diatas. Ivey, et al (1987) merumuskan psikoterapi dengan pendekatan terapi realitas sebagai: Untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur-tangani orang lain.

III. Unsur - Unsur Psikoterapi
   Menurut Masserman (1984) ada delapan "parameter pengaruh" dasar yang dapat mencakup unsur-unsur pada semua jenis psikoterapi, yaitu:
a.     Peran sosial (martabat)
b.     Hubungan (persekutuan terapeutik)
c.     Hak
d.     Retrospreksi
e.     Reduksi
f.      Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.     Resosialisasi
h.     Rekapitulasi

SUMBER :
  • Gunarsa, Singgih D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia
  • Daniel Goleman, (1980).  The Psychoterapy Handbook.
  • Tim Psikologi Klinis UGM, (2002). Psikoterapi (Pendekatan Konvensional dan Kontemporer)
  • Chaplin, J. P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 
  • Andi. (2008). Pengantar Konseling dan Psikoterapi. Jakarta:  PT Raja Grafindo Persada.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar